TAK
PERLU KAU MALU DIBALIK KEKURANGANMU
Sore
tadi cukup berbeda dengan sore biasanya. Aku membeli abah bakso bakar seperti
biasanya. Banyak juga yang ngantri beli ternyata. Aku mendapat giliran pesan
lalu kubayar sekalian sebelum bakso bakarku jadi. Baru sebentar aku memberikan
uang bayaran tadi, muncul mbak-mbak seusiaku. Ya mungkin lebih tua atau lebih
muda kayaknya lebih muda deh (duh berarti aku dah tua ya ?). dia memakai kaos
dan celana pendek. Ada yang aneh dengannya, kulihat dia berjalan tanpa
menggunakan sandal atau sepatu seperti orang lain pada umumnya. Mbaknya
berjalan disusul ibunya di belakangnya. Dia langsung mendekati abah bakso bakar,
tanpa sepatah kata pun. Bahkan mendekatinya di dekat tempat pembakarannya
bahkan hampir tak ada jarak dengan pemanggangnya. Rupanya mbaknya penasaran
dengan bakso bakar tersebut. Mbaknya diam saja. Aku dari belakang hanya melihat
mbaknya. Dan teryata setelah kulihat... sepertinya maaf dia diberikan anugrah
yang lebih dibandingkan dengan yang lain pada umumnya. Dia diberikan sesuatu
yang berbeda pada mentalnya.
Berulang
kali Ibuknya menyuruh mbaknya untuk jangan dekat-dekat dengan pemanggang. Rupanya
ibunya menyerah dan bercerita kepada abah bakso kalau memang susah jika disuruh
mendengar perintah ibunya. Abah tukang bakso juga sampai mengatakan dengan
halus dan memegang lengannya supaya mau mundur. Tapi rupanya belum berhasil
pula. Dia tetap diam tak menjawab sepatah kata pun. Akhirnya ibuknya membelikan
bakso bakar 2 tusuk. Setelah sekian lama dia berdiri dekat pemanggang, dia
akhirnya menyerah dan memilih untuk duduk juga. Tatapan matanya benar-benar kosong.
Dia bahkan memandang sesuatu seperti halnya orang melamun. Aku melihat ibuknya
membelai rambut anaknya penuh hangat sambil menangis. Entah ibunya merasa sedih
karena melihat anak-anak seusia anaknya yang banyak sedang mengantri atau kah
sedih karena anaknya tidak menururti perkataannya, aku pun kurang tahu. Aku lihat
ibuknya jika dilihat dari penampilannya bukanlah orang yang kaya. Aku lihat sepertinya
orang yang sangat sederhana. Aku yang dari tadi diam-diam memperhatikannya pun
turut ikut mau menangis. Betapa harunya aku dan salut dengan ibuknya. Bayangkan
ibu yang mengasuh dari kecil tak pernah lelah sekalipun untuk merawat anaknya
dengan keterbatasan dan kelebihan yang mbaknya miliki. Aku jadi ingat ibukku. Betapa
hebatnya ibu-ibu di dunia yang rela melakukan apapun demi kebahagian seorang
anaknya. Rela berjuang panas-panasan mengais rezeki, rela bangun pagi demi
membuat sarapan untuk anak dan suaminya, rela tidur paling akhir karena
menemani anaknya belajar. Oh ibu, engkau yang selalu memberikan kenyamanan
kepadaku kapanpun, dimanapun. Kasih ibu sepanjang masa tiada tara. Oh ibu, aku
sangat bangga padamu. Meskipun terkadang aku menyusahkanmu bahkan membuat marah
padamu, tapi pernahkah kau marah yang sebenarnya kepadaku ? tak bisakah kau
marah ibu? Ibu.. meskipun aku belum bisa membayar kebaikanmu, setidaknya aku
sedang berusaha belajar sebagaimana agar aku menjadi orang yang seperti ibu dan
menjadi anak yang berbakti kepadamu.
Teruntuk mbaknya yang kutemui tadi. Tetap
semangat ya mbak!. Mbak bagiku sangatlah hebat. Allah mencintaimu mbak. Allah selalu
ada buat mbak. Bagiku semua manusia sama mbak, tak ada yang membedakan baik itu
derajat atau pangkatnya. Kebaikan seseorang itu terpancar dari hati bukan dari
fisik. Setiap manusia diciptakan menjadi ketidaksempurnaan dalam kesempurnaan. So,
jangan malu dan terus mengeluh dengan kekurangan yang kau miliki. Bersyukur adalah
hal yang harus kau lakukan. Di balik kekurangan yang kau miliki, ada banyak
potensi yang kau miliki. Jadilah dirimu sendiri. Good night 😁